Terbanglah Lebih Tinggi...!!!

Mentari pagi terus tersenyum melihat segerombolan anak ayam berlarian, bercanda dan saling berbagi tawa. Sesekali seekor bebek tersenyum melihat canda sang ayam dan burung gelatik yang asik bersiul menendangkan lagu kemesraan menyambut mentari pagi. Dipersimpangan jalan sudah berkumpul bocah - bocah yang siap menyapa embun pagi dengan ditemani cangkul dan ceret untuk melepas haus yang meyerang kerongkongan. Benar - benar sejuk suasana desa, suasana yang selalu menyuguhkan panorama keindahan dengan aroma wewangian. Langgam jawa "campursari" pun tak ketinggalan ikut mengiringi mentari pagi beranjak dari peraduannya.

Tiba - tiba anak kecil menangis merengek - rengek minta digendong sama emaknya, terlihat lusuh dan peluh meratapi nasibnya yang sudah termakan usia. Mengaduh dan menengadahkan tangan dengan hara belas kasihan. si kecil mengaduh kesekian kalinya....entah kenapa....yang jelas si kecil mengaduh ingin sarapan pagi....

Tiba - tiba ku terbanyak dengan kampung halaman, kampung di mana aku dilahirkan, kampung yang serba pas - pasan, namun banyak menyimpan misteri cinta dan kehidupan. Kutulis dalam buku diary, keadaan desaku walaupun masih banyak kekurangannya daripada kelebihannya. Ku bangga dengan kondisi desa yang serba apa adanya dan selalu mengundang tanda tanya...????. Benar - benar desa kenangan dengan sejuta harapan. Namun ku terus melangkah walau kadang tak tau arah...mengais rezeki, mengais iba, mengais cinta dan mengais segala sesuatu yang belum ada....ku terus terbuai dalam lamunan desa.

Bersambunggggg.....!!!