Selamat Datang Pada Web Dr. Priyono, MM yang merupakan terobosan baru untuk kelanjaran dan keberlangsungan sebuah proses pembelajaran bagi Mahasiswa UNIPA Surabaya…!!!! Priyono is The Best Lecturers

Sabtu, 10 Maret 2012

Etos Kerja....!!!


Mentari pagi nampak malu - malu memancarkan senyumnya. Embun pagi yang sejak subuh menyapa tak memberikan arti apa - apa, hari itu memang mendung, angin pagi sudah mulai bercanda mencubit - cubit kulitku yang sawo matang, tak terasa hari benar - benar tak bersahabat, langit pun mulai tak rela melepas diriku melangkah tuk beraktivitas dengan meneteskan air hujan.....namun, ku tetap semangat, tetap seirus, total dan optimis menggapai pagi meretas aktivitas sampai larut sore.....
Naik bus tiap pagi merupakan aktivitas yang terkadang membosankan....Duduk, mendengarkan berisik suara dan kondektur, kadang juga lagu dangdut dari pengamen jalanan, sampai di tempat tujuan dan turun. Tapi, naik bus sebenarnya dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan jika pas naik ada yang ngamen lagu campursari (ngarep buanget). Kebetulan, pagi ini saya bersantai naik bus. Di sepanjang jalan deretan trotoar Jalan Rondho Kempling, Kota Campursari saya terpana dengan aktivitas yang beraneka macam rupa...
Pertama, bapak - bapak penarik becak berbaris rapi sambil bengong menunggu penumpang datang dan bergantian menutup mulut karena mengantuk. Kedua, seorang ibu yang tengah bengong menunggu masakan sayurnya yang serba bersambel (maklum sepi, kebetulan hari masih gerimis). Ketiga, seorang nenek - nenek tujuh puluhan tahun tengah sibuk menggelar tikar dan dagangan pakaian - pakaian bekasnya yang sudah kusam, Keempat, di sebelahnya seorang tukang sol sepatu tengah bengong menghadapi sepatu - sepatu bekas yang sudah tak layak pakai lagi. Kelima, dua orang lelaki yang masih tampak gagah mojok main catur. keenam, di sebelahnya saya duduk seorang ibu setengah baya yang saya tahu biasa mengemis di daerah Pasar Buduran tengah siap - siap berangkat mengemis mengharap iba dan belas kasihan. Nah, yang ke tujuh di lampu merah jam delapan pagi itu segerombolan anak - anak jalanan tengah asyik bergoyang dengan musik ala kadarnya.....
Apa yang terpikir di benak Anda? setidaknya ada satu hal kemungkinan besar, mereka semua orang2 yang sibuk dengan aktivitas masing - masing......Menceramati aktivitas yang benar (kasus kesatu sampai keempat) pasti akan membawa nilai rasa yang positif. Mungkin muncul sedikit semangat untuk membalas kerja keras mereka atau mungkin anda yang sudah berpenghasilan anda terbesit niat untuk mempersembahkan sebuah bingkisan kecil sekedar membuat mereka seanag.
Tapi saya yakin, akan muncul sebongkah rasa geram meyaksikan bapak yang masih gagah tadi asyik bermain catur. Padahal, bisa jadi mereka berpemit kepada anak istri dengan baik dan muncul juga pengharapan yang baik bagi keluarganya. Pulang bawa pedang buat sidang bukan pulang bawa uang buant senang.
Pada kasus yang lain, seorang ibu bersiap - siap berangkat ke medang perang dengan tangan dan ekspresi memelasnya. Sering mereka beralasan, nggak ada kerjaan lain atau daripada nganggurlah. Saya merasa berbaik sangka, mungkin alternatif terakhir selain juga karena profesi yang ini enak dan cukup menggiurkan, cuma butuh satu modal, muka tembok...hehehehe
Kasus anak - anak jalanan. Salah Siapa? bukan salahnya rumput yang bergoyang juga bukan salahnya cicak yang asyik merayap - rayap di dinding.....
Semua fenomena yang terurai di atas sebenarnya merupakan realisasi bertebarannya manusia di muka bumi ini.....dan semuanya bermuara pada satu kunci yaitu Bekerja...bekerja....
Nah, beberapa hari setelah kejadian pagi itu, saya bertemu dengan lelaki muda berjeans rapi ngamen di tempat penjual warung kopi yang saya datangi. Saya heran, pemuda seganteng ini, eh segagah ini kok ngamen. Sedih rasanya melihatnya. Suaranya saja kayak halilintar. Dari rumah ujung jalan kita sudah biasa menikmati suaranya. Lagunya sama lagi Rondo Kempling. anehnya habis nyanyi lagu kebesarannya "Rondo Kempling", lelaki itu tertawa terbahak - bahak. Semua perhatian tertuju padanya. Setelah kami sadar, gantian kami yang tertawa terbahak - bahak. Ternyata ia orang gila alias wong edan.
Masya Alloh, orang gila saja mau bekerja kayak gini, apalagi kalau waras? Pasti Hebooohhhh....hahahaha

Jumat, 24 Februari 2012

Yang Datang Untuk Pulang

Sebuah catatan kenangan bersama Ayah tercinta yang selalu menyisakan derai air mata dan sesegukan karena isak tangis mengiringinya....!!!

Sebait doa dan sebaris lantunan ayat2 suci dengan sedikit derai air mata haru biru memecah kesunyian jiwaku ini...
Saudaraku yang baik dan berhati mulia seperti mutiara. Siapa bisa memaksa Tuhan atau mendikte-Nya dalam merumuskan keputusan dan alur hidup hamba-Nya? Tiada seorang pun, bahkan juga Rasullullah Muhammad SAW. Dia Maha Berkehendak dan Maha Pandai menyusun skenario hidup hamba-Nya. Lahirnya, rezekinya, jodohnya, juga matinya

Siapa juga mengelak dari skenario hidup yang telah ditetapkan-Nya untuk hamba-Nya? jeritan tangis yang menyayat dengan derai - derai air mata yang tak terbendung, kata - kata yang mendetak dan mengharukan, juga rangkaian doa - doa yang panjang tak mampu juga menggeser skenario itu. Seperti doa dan air mata Rasullullah SAW tak mampu juga menggeser jalan hidup paman terkasihnya - Abu Thalib- yang tetap berada pada jalan kekafiran.