By Joko
Susilo
Bagaimana lebaran anda? Saya harap lancar-lancar saja. Anda
dan keluarga bisa melewatkan lebaran tahun ini dengan senang dan bahagia.
Kini mari
sejenak kita belajar dari pengalaman kita saat hari-hari mendekati lebaran
beberapa waktu lalu. Biasanya ketika kita berkunjung ke mall atau pusat
perbelanjaan, kita akan disuguhi dengan berbagai penawaran dan diskon produk.
Para produsen atau supplier seolah berlomba memberikan harga yang paling murah
sehingga membuat semua orang tergerak untuk melakukan pembelian. Bagaimanakah
mereka memanfaatkan momen-momen tertentu atau kondisi psikologis konsumen untuk
menaikkan penjualan? Atau pertanyaan dasarnya bagaimana sebenarnya cara untuk
menentukan harga suatu produk? Temukan jawabannya di sini!
Seperti
sudah disebutkan dalam SMUO, sebagai pebisnis internet, anda wajib punya produk. Kalau
anda sudah buat produk dan telah jadi, kira-kira apa lagi yang bisa memusingkan
kepala anda? HARGA. Ya, meski kelihatannya sederhana, pemberian label harga
tidak sesederhana yang anda kira. Kalau harga anda terlalu murah, sangat
mungkin anda tidak bisa menutup biaya produksi atas produk tersebut. Dan kalau
terlalu mahal, siapa orang yang mau beli? Kalau sama dengan harga pasaran,
bisa-bisa anda dicap hanya sebagai pengikut.
So,
berdirilah di posisi pembeli. Pikirkan kira-kira apa yang ada di kepala mereka?
Pelajari kondisi psikologis mereka. Anda tidak bisa memutuskan berapa harga
yang akan anda patok tanpa berkompromi dengan calon pelanggan anda.
Kita pasti
sering menjumpai dua barang dengan kualitas hampir sama tapi punya harga
berbeda. Ada yang lebih mahal dan murah. Ambil saja contoh produk notebook.
Merk A bandrol harganya 5 juta, sedang merk B 4,99 juta. Kira-kira merk
mana yang paling banyak diminati pembeli? Kita tahu bahwa manusia biasa
bertindak pertama kali berdasar emosi. Baru setelahnya berpikir rasional.
Misal, mereka memiliki budget di bawah 5 juta untuk pembelian notebook. So,
sudah pasti produk B yang dipilih. Kenapa? Secara psikologis mereka akan
mengatakan produk B jauh lebih murah dibanding produk A.
Sebaliknya,
jika mereka menaruh bandrol 5,1 juta, bisa dipastikan harga produknya terlihat
sangat mahal dibanding kedua harga sebelumnya. Meski sebetulnya harga hanya
terpaut sedikit. Memang begitulah sifat manusia. Harga yang sedikit terlihat
lebih murah dengan kualitas tak jauh beda adalah tawaran menggiurkan yang tak
bakal dilewatkan pembeli begitu saja.
Tapi, harga
produk yang murah tidak selamanya menjamin produk anda laris. Oleh karena itu,
anda perlu mempraktekkan teori-teori penentuan harga berikut…
- Buat Paket
Produk
Anda bisa saja mematok harga lebih mahal untuk produk yang ditawarkan. Tapi alasannya harus logis. Misal, anda menawarkan produk lengkap satu paket. Jadi anda tidak hanya memberikan produk utama, tapi juga produk tambahan yang berhubungan dengan produk utama. Istilahnya berikan bonus-bonus yang bermanfaat. Naikkan harga sedikit lebih mahal dari yang lain, tapi berikan lebih banyak bonus yang menggiurkan. Saya yakin, pengunjung pasti tak menolak untuk membeli.
Anda bisa saja mematok harga lebih mahal untuk produk yang ditawarkan. Tapi alasannya harus logis. Misal, anda menawarkan produk lengkap satu paket. Jadi anda tidak hanya memberikan produk utama, tapi juga produk tambahan yang berhubungan dengan produk utama. Istilahnya berikan bonus-bonus yang bermanfaat. Naikkan harga sedikit lebih mahal dari yang lain, tapi berikan lebih banyak bonus yang menggiurkan. Saya yakin, pengunjung pasti tak menolak untuk membeli.
Misal, di
swalayan anda menemukan satu paket shampoo lengkap dengan perawatan anti ketome
dan anti rontok berharga 10 ribu. Sementara kalau anda beli produk-produk
tersebut secara terpisah, anda akan mendapati harga 15 ribu. Nah, kira-kira
mana yang akan anda pilih? Paket produk atau beli terpisah? Saya yakin anda
akan beli yang paketan. Meski mungkin kali ini anda belum membutuhkan shampoo
perawatan anti rontok atau ketombe. Anda hanya memanjakan emosi anda. ”Kapan
lagi dapat harga murah? Mungkin besok paketnya sudah habis. Jadi jangan sampai
menyesal.”
Begitu juga
yang pembeli anda pikirkan. Membeli produk dalam satu paket akan menimbulkan
perasaan “something for nothing.” Artinya, mereka tidak apa-apa mengeluarkan
uang lebih karena mereka merasa tidak dirugikan.
- Diskon
Kapanpun anda meluncurkan produk baru, jangan lupa beri tawaran menarik pada pengunjung. Caranya, tawarkan diskon. Misal untuk 100 pembeli pertama, harga dipotong 30%.
Kapanpun anda meluncurkan produk baru, jangan lupa beri tawaran menarik pada pengunjung. Caranya, tawarkan diskon. Misal untuk 100 pembeli pertama, harga dipotong 30%.
Pemberian
diskon bisa dilakukan dalam musim atau waktu tertentu. Misal, saat bulan puasa
atau hari raya, awal tahun, akhir tahun. Selain itu, harga diskon bisa anda berikan
pada pelanggan loyal anda. Contoh, pembeli yang sudah berada dalam daftar
kontak, pemegang keanggotaan membership, atau pembeli yang dibawa oleh para
affiliate anda. Jaringan pembeli macam ini akan selalu kembali pada anda selama
anda bisa menghargai mereka.
- Berikan
harga yang sepadan dengan kualitas
Salah satu syarat berjualan di internet adalah tidak boleh mematok harga tinggi. Anda tidak cuma bersaing dengan produk yang dijual offline, tapi juga bersaing dengan kemalasan orang belanja di internet. Kecuali anda sudah punya brand produk yang bagus, jangan sekali-kali mematok harga tinggi. Cukup pasang harga yang memang sesuai dengan kualitas produk anda. Mata konsumen lebih jeli dari anda. Karena mereka pemegang kekuasaan. Uang ada di tangan mereka. Dan, ingat semboyan pembeli “teliti sebelum membeli.”
Salah satu syarat berjualan di internet adalah tidak boleh mematok harga tinggi. Anda tidak cuma bersaing dengan produk yang dijual offline, tapi juga bersaing dengan kemalasan orang belanja di internet. Kecuali anda sudah punya brand produk yang bagus, jangan sekali-kali mematok harga tinggi. Cukup pasang harga yang memang sesuai dengan kualitas produk anda. Mata konsumen lebih jeli dari anda. Karena mereka pemegang kekuasaan. Uang ada di tangan mereka. Dan, ingat semboyan pembeli “teliti sebelum membeli.”
Salah satu
cara agar pembeli menerima harga yang anda pasang masuk akal, adalah dengan
menimbulkan “kesan berharga.” Maksudnya, buat produk anda seeksklusif mungkin.
Timbulkan kesan bahwa produk yang anda buat sangat bermutu. Jadi pantas kalau
harganya tidak murah. Tapi ingat! Itupun bisa anda lakukan setelah anda punya
sejumlah besar pelanggan. Untuk produk yang pertama kali launching, akan sangat
susah menimbulkan kesan seperti ini.
- Masukkan
biaya-biaya ke harga jual produk
Harga setiap barang pasti sudah termasuk biaya pengiriman dan perawatannya. Atau bahkan kadang biaya packing dan kemasan juga diikutkan dalam harga jual produk. Jadi, kapanpun anda menjual produk yang bersistem kirim secara offline, silakan anda perhitungkan biaya kirim dan kemasannya. Masukkan perhitungannya ke dalam harga jual produk.
Harga setiap barang pasti sudah termasuk biaya pengiriman dan perawatannya. Atau bahkan kadang biaya packing dan kemasan juga diikutkan dalam harga jual produk. Jadi, kapanpun anda menjual produk yang bersistem kirim secara offline, silakan anda perhitungkan biaya kirim dan kemasannya. Masukkan perhitungannya ke dalam harga jual produk.
Lalu,
katakan pada pembeli bahwa ongkos kirim dan biaya paket produk anda gratis!
Jadi, pembeli anda tidak perlu menambah biaya lagi. Tawarkan betapa mudah
membeli produk anda. Dan ini akan berbeda jika anda mencantumkan biaya kirimnya
secara terpisah. Pembeli akan merasa produk anda terlalu mahal. Karena total
yang mereka keluarkan bukan cuma untuk produk, tapi biaya perjalanan produk
juga.
- Harga
elastis
Saat anda menaikkan harga dan permintaan terhadap produk anda jadi menurun, berarti anda memiliki produk dengan sifat harga yang elastis. Sekalipun mungkin anda menaikkan harga hanya 1%. Harga seperti ini biasanya dipengaruhi oleh tingkat kompetisi dan persepsi pembeli.
Saat anda menaikkan harga dan permintaan terhadap produk anda jadi menurun, berarti anda memiliki produk dengan sifat harga yang elastis. Sekalipun mungkin anda menaikkan harga hanya 1%. Harga seperti ini biasanya dipengaruhi oleh tingkat kompetisi dan persepsi pembeli.
Sebaik-baiknya
produk adalah yang punya harga in-elastis (tidak elastis). Jadi kapanpun anda
mau menaikkan harga, pembeli tetap ramai. Produk seperti apa yang bisa seperti
ini? Tentunya yang bermanfaat besar bagi pengunjung. Orang yang sedang butuh
pasti akan membeli produk anda. Tidak peduli berapapun harganya, yang penting
kebutuhan mereka terpenuhi. Sama seperti kebutuhan makanan bagi orang yang
lapar.
Maka, anda
harus bisa menampilkan keunikan dalam produk anda. Dan, usahakan keunikan ini
dipahami oleh pengunjung anda. Sehingga produk anda dianggap sangat bernilai
oleh pembeli.
Beberapa hal
penting tentang pematokan harga produk sebenarnya bergantung penuh pada kondisi
pembeli. Anda harus bisa menangkap ”Apa yang ada di pikiran mereka? Apa
pendapat mereka tentang produk anda? Bagaimana kesan mereka atas produk anda?”
Cukup pahami apa yang ada di kepala pembeli dan sesuaikan harga dan kualitas
produk.
Akhirnya,
berapa harga produk anda? Semoga tidak mahal, jadi saya bisa ikut beli!
NB: Jika anda suka artikel ini, silakan share
ke teman FACEBOOK anda. Cukup dengan meng-KLIK link ini!
Terimakasih.
Metode Penentuan Harga Jual
Dalam menentukan biaya dari produk yang dihasilkan, umumnya digunakan metode
kalkulasi biaya penuh ( full costing) dan metode kalkulasi biaya variable (
direct costing). Meskipun metode kalkulasi biaya variabel ini belum
banyak digunakan seperti metode kalkulasi biaya penuh, tetapi penggunaannya
telah berkembang dengan pesat dalam beberpa tahun terakhir ini karena lebih
cocok untuk keperluan manajemen, seperti dalam perencanaan laba, pengendalian
biaya dan pengambilan keputusan.
- Pengertian dari Kalkulasi Biaya variabel
Dalam kalkulasi biaya variabel, produk yang dihaslikan hanya dibebankan
dengan biaya-baiaya variabel saja, yaitu biaya-biaya yang secara total
berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume, terdiri dari bahan langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik variabel. Biaya seperti sewa dan
asuransi yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan produk, tidak diperhitungkan
sebagai biaya produk dan dibebankan sebagai biaya-biaya yang diperlukan untuk
memelihara fasilitas dalam kondisi siap untuk memproduksi sedangkan biaya
produk dimaksudkan sebagai tambahan biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan
produk utama.
- Metode Kalkulasi Biaya Variabel Versus Metode kalkulasi Biaya Penuh.
Dalam metode kalkulasi biaya variabel yang termasuk dalam biaya produk hanya
biaya-biaya produksi yang berhubungan erat dengan produk dan berubah-ubah
sesuai dengan volume produksi. Dalam metode kalkuasi biaya penuh ( full
costing) semua biaya produksi dimasukkan sebagai biaya produk. Perbeadaan yang
utama antara ikhtisar rugi-laba yang disusun dengan metode kalkulasi biaya
variabel dan metode kalkulasi biaya penuh, adalah :
- Margin Kontribusi Kotor dan Laba Kotor. Dalam metode kalkulasi biaya variabel margin kontribusi kotor ( Gross Contribution Margin) adalah perbedaan antara penjualan dan biaya produksi variabel. Laba Kotor ( gross profit) pada metode kaluklasi biaya penuh adalah penjualan dikurangi biaya produksi ( variabel dan tetap).
- Margin Kontribusi ( Contribution Margin ). Ini merupakan unsure yang penting dari metode kalkulasi biaya variabel. Diperoleh dari hasil penjualan dikurangi dengan total biaya variabel. Istilah ini tidak dijumpai dalam ikhtisar rugi-laba yang menggunakan metode kalkulai biaya penuh.
- Nilai Persediaan. Dalam metode kalkulasi biaya variabel , biaya overhead pabrik tetap. Tidak dimaksukkan dalam niali persediaan dan biaya produk per unit. Dalam metode kalkulai biaya penuh biaya overhead pabrik tetap, termasuk dalam nilai persediaan dan biaya produk per unit.
- Laba Bersih Usaha. Perbedaan laba bersih antara kedua metode tersebut adalah disebabkan adanya perbedaan pmbebanan overhead pabrik terhadap persediaan.
3. Ilustrasi dari Metode Kalkulasi Biaya Penuh dan
Metode Kalkulasi Biaya Variabel.
Informasi yang berikut disajikan oleh PT Faulina:
Harga Jual per
unit
Rp. 10,-
Biaya Variabel per
unit Rp. 6,-
Biaya tetap per
unit
Rp. 1, 50,- +
Total biaya per unit Rp. 7,50,-
Persediaan
awal
0
Produksi bulan
Januari
5.000 unit
Persediaan
akhir
2.000 unit
Penjulan selama bulan
Januari
3.000 unit
Biaya penjualan dan adminsitrasi variabel Rp. 250,- dan biaya penjualan non
adminstrasi tetap Rp. 1.000,- Berikut ini adalah ikhtisar
Rugi-Laba PT. Faulina untuk bulan Januari yang disajikan dengan
metode kalkulasi biaya penuh dan metode kalkulasi biaya variabel.
Metode kalkulasi
Biaya Penuh
( Full Costing )
|
Metode Kalkulasi
Biaya Variabel
( Variabel Costing)
|
Penjualan bersih
:
Rp.
30.000,-
Harga Pokok penjualan :
Persediaan awal
Biaya Produksi:
Biaya variabel Rp. 30.000,-
Biaya
tetap
Rp. 7.500,-
Brng yg tersedia utk
Dijual
Rp. 37.500,-
Persediaan akhir ( Rp. 15.000 )
Hrg Pokok Penjualan
Rp.
22.500
Laba
kotor
Rp. 7.500,-
Bi.Penj &
Adm
Rp. 1.250,-
Laba
bersih
Rp. 6.250
|
Penjualan bersih
:
Rp.
30.000,-
Harga Pokok penjualan :
Persediaan awal
Biaya Produksi:
Biaya
variabel
Rp. 30.000,-
Brg tersedia utk dijual Rp.
30.000,-
Persd.
Akhir
(Rp. 12.000,-)
Harga Pokok Penjualan Rp. 18.000,-
Margin Kontribusi ktr Rp.
12.000,-
Bi Penj &
adm
Rp. 250,-
Mrgin kontribusi
Rp. 11.750,-
Biaya tetap :
Bi.Produksi Rp. 7.500,-
Bi.Penj & adm Rp. 1.000,- +
Total biaya
tetap
Rp. 8.500,-
Laba
Bersih
Rp. 3.250,-
|
Catatan : Perbedaan dalam laba bersih sejumlah Rp. 3.000,- antara kedua
metode tersebut diatas disebabkan biaya overhead pabrik tetap yang termasuk
dalam nilai persediaan dengan kalkulai biaya penuh ( 2.000 x Rp. 7,50) – (
2.000 x 6)
- Manfaat Metode kalkulais Biaya Variabel
Manfaat yang utama dari pada metode kalkulasi biaya variabel adalah sebagai
berikut :
- Perencanaan Operasi
Dengan metode kalkulasi biaya variabel dapat diperoleh data-data atas biaya
variabel dan margin kontribusi yang dapat membantu manajer dari suatu
departemen dengan mudah mengambil banyak keputusan mengenai biaya yang akan
mempengruhi departemennya.
- Analisa Break Even.
Titil break even adalam volume penjualan dalam rupiah atau unit yang tidak
menghasilkan laba maupun kerugian. Analisa break even digunakan untuk
menentukan apakah suatu volume penjualan tertentu berada di atad atau dibawah
titik breakeven. Dan juga untuk menghitung titik break even itu sendiri.
Begitu margin kontribusi dan biaya tetap diketahui, titik break even dapat
dengan mudah ditentukan. Titik break even adalah titik dimana margin
kontribusi sama dengan biaya tetap. Pada titik ini laba bersih akan menjadi
nol.
3. Manfaat lainnya.
Dengan mengklasifikasikan biaya menjadi unsure variabel dan tetap dapat
membantu manajemen dalam meramal biaya penuh pada berbagai tingkat produksi.
Banyak hubungan tertentu yang dpat dipelajari seperti hubungan antara biaya dan
volume.
Pemakaian metode kalkulasi biaya variabel dapat membantu pengsuaha dalam
menentukan harga. Margin kontribusi ( penjualan – biaya variabel ) seharusnya
cukup besar untuk menutup biaya tetap ditambah suatu laba yang
diinginkan.
Manfaat yang lain adalah sfektifitas dari laporan kalkulasi biaya
variabel untuk pengendalian manajemen ( management control) . Juga membantu
dalam menilai prestasi para manajer sesuai dengan garis organisasi yang ada.
Biaya tetap yang mana yang berada dalam pengendalian para manajer dapat
dipisahkan agar pararel dengan cara penilaian prestasi.
- Kelemahan Metode Kalkulasi Biaya Variabel.
Yang utama adalah masih kurang diterima untuk tujuan penyusunan
laporan ekstern. Laporan ekstern berkaitan erat dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Kelemahan yang lain adalah kesulitan dalam membagi secara akurat unsure
biaya semi variabel menjadi unsure-unsur variabel dan tetap.