Dalam bab I disajikan beberapa
materi sebagai berikut :
- Sejarah perkembangan Manajemen
- Evolusi teori Manajemen
- Teori Manajemen Klasik
- Pendekatan hubungan manusiawi
- Pendekatan system Manajemen
- Pendekatan kontingens.
A.
SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN
Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan
perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung
sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu,
manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-alat
dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang
sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampil~n yang
diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terns tumbuh
dan berkembang. Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan
manajemen umat manusia.
Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita
untuk dapat memperoleh gambaran tentang
bagaimana manajemen itu telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana kemudian
manajemen tersebut berkembang, prinsip-prinsip apa yang dikembangkan pada
masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini. Akhirnya
kita harus pula mempelajari dan mengantisipasi perkembangan di masa mendatang
yang tentu saja juga akan menentukan arah pertumbuhan manajemen itu sendiri.
Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen tersebut maka kita juga akan
dapat mempersiapkan diri kita untuk membekali diri kita masing-masing dengan
keterampilan-keterampilan manajerial yang diperlukan di masa mendatang.
Untuk memperjelas gambaran yang diuraikan tadi, gambar
1 berikut ini menunjukkan sejarah perkembangan manajemen dari zaman dahulu
sampai dengan perkembangan sekarang ini.
Gambar
1. Sejarah Perkembangan Manajemen
B.
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Teori
Manajemen Ilmiah
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai
sekitar akhir abad yang lalu, di mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa
mencari dan mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan.
Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai
berikut:
- Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
- Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratannya.
- Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.
- Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Peran manajer (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan
perusahaan adalah sangat penting. Selain itu, manajer harus dianggap sebagai
reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan kerja, kondisi kerja, hari
standar kerja, tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan lain-lain.
dari perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen ilmiah
mempunyai tujuan agar tingkat produktivitas perusahaan, efisien dan efektivitas
perusahaan dapat di tingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah juga
memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja di antara para pegawai pada suatu
perusahaan.
Dengan pembagian kerja (suatu pekerjaan dapat dipecah-pecah
menjadi bagian-bagian disiplin kerja yang terspesialisasi) selain akan
mengkonsentrasikan tenaga kerja pada pekerjaannya masing-masing juga akan
memudahkan usaha meningkatkan keterampilannya masing-masing tenaga kerja yang
terspesialisasi itu sehingga waktu dan biaya pendidikan vang mahal dapat diminimalisir
dan proses pengulangan kembali secara terus menerus akan dapat meningkatkan
keterampilan kerja tenaga vang bersangkutan dan dapat menambah efisiensi
kerjanya.
Dalam hal perbaikan kesejahteraan karyawan, antara
lain diperhatikan pada metode pemikiran upah (gaji) pada karyawan. Metode apa
yang digunakan dalam pemberian upah harus dikaitkan dengan produktivitas
kerja. Pendekatan ini disebut sebagai metode pemberian insentive. Untuk lebih
jelasnya marilah kita ikuti beberapa teori ilmiah menurut perintis dan
pencetusnya secara kronolois berikut:
- Robert Owen (1771-1858)