transformasional sebenarnya merupakan ujung dan satu continumm
yang berseberangan (Burns, 1978). Sejumlab penulis mengatakan bahwa semua
pemimpin menunjukkan ciri-ciri kedua kepemimpinan tersebut, banyak pemimpin
yang melaksanakan keduanya tetapi dalam bauran komposisi yang berbeda-beda,
pada posisi senior manajemen kepemimpinan transformasional lebih terpola
daripada posisi dibawahnya dalam hirarkhi organisasional (Haddock, 1989). Bass
(1998) mengatakan bahwa setiap pemimpin melaksanakan setiap gaya kepemimpinan
yang ada dengan tingkat frekuensi (keseringan) penggunaan setiap gaya dan
keefektifan serta keaktifan berbeda-beda yang dijelaskannya dalam “The Model
of the Full Range of Leadership.”
Gambar 2.1 menenunjukkan diri gaya yang ekstrim: A.
kepemimpinan yang frekuensi penggunaan gaya transformasional (I’s) jauh lebih
tinggi daripada frekuensi penggunaan gaya laissez-faire (LF), dan B.
kepemimpinan frekuensi penggunaan gaya laissez-faire (LF) jauh febih
tinggi daripada frekuensi penggunaan gaya transformasional (l’s). Nampak bahwa
gaya kepemimpinan A Iebih efektif dan aktif daripada gaya kepemimpinan B.
Disamping itu, sebelumnya Bass dan Avollo (1990) telah membuat suatu model yang
disebut “The Augmentallon Model of Transactional and Tranformational
Leadership” yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transaksional terdiri dari
dua dimensi variabel yaitu management by exception dan contingent
reward yang dapat menghasilkan upaya (effort) dan kinerja seperti
yang diharapkan, bila ditambah empat dimensi variable kepemimpinan
transformasional yaitu karisma (charisma); inspirasi (inspiration):
stimulasi intelektual (intellectual stimulation): dan konsiderasi
individualisme (Individualized Consideration) sebagai predator, maka
akan menghasilkan peningkatan motivasi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi
(upaya ekstra) dan kinerja melebihi yang diharapkan.
Beberapa hasil penelitian yang mendukung gaya kepemimpinan
antara lain adalah sebagai berikut : 1) Bass (1990) menunjukkan bahwa pemimpin
yang berperilaku transformasional oleh rekan kerja dan bawahannya akan
dipandang lebih memuaskan daripada pemimpin yang berperilaku transaksional; 2)
Bycio, Allen and Hackett (1995) menunjukkan bahwa variabel transformasional
berpengaruh positif signifikan terhadap upaya ekstra (extra effort)
bawahan, kepuasan bawahan pemimpinnya (satisfaction with the leader),
dan penilaian bawahan terhadap keefektifan pemimpinnya (leader effectiveness,-
3) Podsakoff, Mackenzie and Bommer (1996) menunjukkan bahwa bawahan akan merasa
yakin dan respek kepada pemimpinnya yang berperilaku transformasional sehingga
termotivasi untuk bekerja lebih daripada yang diharapkan; 4) Sosik (1997)
berpendapat bahwa kelompok yang bekerja dibawah bauran kepemimpinan
transaksional dan transformasional yang komposisinya lebih didominasi oleh
kepemimpinan transformasional akan menghasilkan tingkat kinerja, upaya ekstra (extra
effort), dan kepuasan (satisfaction with the leader) yang lebih
tinggi daripada kelompok yang bekerja di bawah bauran kepemimpinan yang Iebih
didominasi oleh kepemimpinan transaksional.
Untuk memperjelas arah penelitian ini maka dapat digambarkan
kerangka penelitian kepemimpinan transaksional yang mencakup dimenasi variabel
penghargaan kontingensi dan tindakan untuk perbaikan serta kepemimpinan
transformasional yang mencakup variable karisma (charisma), inspirasi (inspiration),
stimulasi intelektual (intellectual stimulation), dan konsiderasi
individualisme (individualized concisideration) sebagai variable
independent keefektifan pemimpin (leader effectiveness) yang
mencakup dimensi variable kebersamaan, kewenangan, kebutuhan karyawan, dan
komurikasi serta kepuasaan bawahan pada pemimpinnya (satisfaction with the
leader) yang mencakup dimenasi variable pemecahan masalah, kemampuan
atasaƱ, peraturan dan tata kerja, promosi dan kondisi lingkungan kerja.
Sumber :
Bernard M. Bass and Bruce I Avolio. Transformational Leadership
Development:
Manual for the Mult Leadership Questionnaire (California:
Consulting
Psychologist Press, Inc. 1990).
Gambar 2-4
THE
AUGMENTATION MODEL OF TRANSACTIONAL AND TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP