Selamat Datang Pada Web Dr. Priyono, MM yang merupakan terobosan baru untuk kelanjaran dan keberlangsungan sebuah proses pembelajaran bagi Mahasiswa UNIPA Surabaya…!!!! Priyono is The Best Lecturers: Lanjutan Teori Evolusi Kepemimpinan

Rabu, 15 Februari 2012

Lanjutan Teori Evolusi Kepemimpinan

transformasional sebenarnya merupakan ujung dan satu continumm yang berseberangan (Burns, 1978). Sejumlab penulis mengatakan bahwa semua pemimpin menunjukkan ciri-ciri kedua kepemimpinan tersebut, banyak pemimpin yang melaksanakan keduanya tetapi dalam bauran komposisi yang berbeda-beda, pada posisi senior manajemen kepemimpinan transformasional lebih terpola daripada posisi dibawahnya dalam hirarkhi organisasional (Haddock, 1989). Bass (1998) mengatakan bahwa setiap pemimpin melaksanakan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tingkat frekuensi (keseringan) penggunaan setiap gaya dan keefektifan serta keaktifan berbeda-beda yang dijelaskannya dalam “The Model of the Full Range of Leadership.”
Gambar 2.1 menenunjukkan diri gaya yang ekstrim: A. kepemimpinan yang frekuensi penggunaan gaya transformasional (I’s) jauh lebih tinggi daripada frekuensi penggunaan gaya laissez-faire (LF), dan B. kepemimpinan frekuensi penggunaan gaya laissez-faire (LF) jauh febih tinggi daripada frekuensi penggunaan gaya transformasional (l’s). Nampak bahwa gaya kepemimpinan A Iebih efektif dan aktif daripada gaya kepemimpinan B. Disamping itu, sebelumnya Bass dan Avollo (1990) telah membuat suatu model yang disebut “The Augmentallon Model of Transactional and Tranformational Leadership” yang menjelaskan bahwa kepemimpinan transaksional terdiri dari dua dimensi variabel yaitu management by exception dan contingent reward yang dapat menghasilkan upaya (effort) dan kinerja seperti yang diharapkan, bila ditambah empat dimensi variable kepemimpinan transformasional yaitu karisma (charisma); inspirasi (inspiration): stimulasi intelektual (intellectual stimulation): dan konsiderasi individualisme (Individualized Consideration) sebagai predator, maka akan menghasilkan peningkatan motivasi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi (upaya ekstra) dan kinerja melebihi yang diharapkan.
Beberapa hasil penelitian yang mendukung gaya kepemimpinan antara lain adalah sebagai berikut : 1) Bass (1990) menunjukkan bahwa pemimpin yang berperilaku transformasional oleh rekan kerja dan bawahannya akan dipandang lebih memuaskan daripada pemimpin yang berperilaku transaksional; 2) Bycio, Allen and Hackett (1995) menunjukkan bahwa variabel transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap upaya ekstra (extra effort) bawahan, kepuasan bawahan pemimpinnya (satisfaction with the leader), dan penilaian bawahan terhadap keefektifan pemimpinnya (leader effectiveness,- 3) Podsakoff, Mackenzie and Bommer (1996) menunjukkan bahwa bawahan akan merasa yakin dan respek kepada pemimpinnya yang berperilaku transformasional sehingga termotivasi untuk bekerja lebih daripada yang diharapkan; 4) Sosik (1997) berpendapat bahwa kelompok yang bekerja dibawah bauran kepemimpinan transaksional dan transformasional yang komposisinya lebih didominasi oleh kepemimpinan transformasional akan menghasilkan tingkat kinerja, upaya ekstra (extra effort), dan kepuasan (satisfaction with the leader) yang lebih tinggi daripada kelompok yang bekerja di bawah bauran kepemimpinan yang Iebih didominasi oleh kepemimpinan transaksional.
Untuk memperjelas arah penelitian ini maka dapat digambarkan kerangka penelitian kepemimpinan transaksional yang mencakup dimenasi variabel penghargaan kontingensi dan tindakan untuk perbaikan serta kepemimpinan transformasional yang mencakup variable karisma (charisma), inspirasi (inspiration), stimulasi intelektual (intellectual stimulation), dan konsiderasi individualisme (individualized concisideration) sebagai variable independent keefektifan pemimpin (leader effectiveness) yang mencakup dimensi variable kebersamaan, kewenangan, kebutuhan karyawan, dan komurikasi serta kepuasaan bawahan pada pemimpinnya (satisfaction with the leader) yang mencakup dimenasi variable pemecahan masalah, kemampuan atasaƱ, peraturan dan tata kerja, promosi dan kondisi lingkungan kerja.
Sumber : Bernard M. Bass and Bruce I Avolio. Transformational Leadership
Development: Manual for the Mult Leadership Questionnaire (California:
Consulting Psychologist Press, Inc. 1990).
Gambar 2-4
THE AUGMENTATION MODEL OF TRANSACTIONAL AND TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP