Selamat Datang Pada Web Dr. Priyono, MM yang merupakan terobosan baru untuk kelanjaran dan keberlangsungan sebuah proses pembelajaran bagi Mahasiswa UNIPA Surabaya…!!!! Priyono is The Best Lecturers: Kebijakan Untuk mengatasi Masalah Kemiskinan

Jumat, 10 Februari 2012

Kebijakan Untuk mengatasi Masalah Kemiskinan

oleh: Neezasty     Pengarang: Prof.Dr.H.Ismail Nawawi; MPA; M.Si
Masalah kemiskinan harus segara diselesaikan dengan upaya atau kebijakan-kebijakan yang lebih khusus lagi dalam penangganan dan perhatian menyeluruh. Dalam upaya memecahkan masalah kemiskinan  terdapat beberapa pendapat, yakni :
Menurut Adam, hauff dan John(2002:17)  : yang harus menjalanakan perlindungan adalah negara. “..the critical task of establishing and designing a system of social security is the responsibility of state. This system has to protect  the population against social risks and to ensure an adquate standard of living". Kebijakan jaminan sosial negara yang diterapkan di negara maju dan berkembang telah memberi kontribusi penting bagi pencapaian tujuan ideal bangsa, mencegah atau memberi konpensasi terhadap dampak-dampak negatif yang timbul dari sistem produksi ekonomi swasta, menciptakan modal manusia (human capital) dan prakondisi bagi penguatan produktivitas ekonomi mikro dan makro.

Menurut Lampert dan  Althammer (2001:18) : banyak kritik telah salah menilai dan mengesampingkan bukti-bukti sejarah yang menunjukkan betapa jaminan sosial negara telah mampu membangun dan merealisasikan masyarakat yang humanis dan tingkat kesejahteraan sosial yang tinggi.
Menurut Suharto (2005) mengungkapkan bahwa strategi penangganan kemiskinan pekerjaan sosial  terfokus pada peningkatan kemampuan orang miskin dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan sesuai dengan statusnya. Dianalogikan dengan strategi ikan dengan kail, maka strategi pengentasan kemiskinan tidak hanya bermatra individual, yakni dengan memberi  ikan, dan memberi kail kepada orang miskin. Lebih jauh lagi, pekerjaan sosial berupaya untuk mengubah struktur-struktur sosial yang tidak adil dengan :
Memberi ketrampilan memancing, Menghilangkan dominasi kepemilikan kolam ikan oleh kelompok-kelompok elit dalam masyarakat, dan Mengusahakan perluasan akses pemasaran bagi penjualan ikan hasil memancing tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat dua pendekatan, yakni:
Pertama, melihat penyebab kemiskinan dan sumber penyelesaikan kemiskinan dalam kaitannya dengan lingkungan dimana si miskin tinggal, baik dalam konsteks keluarga, kelompok pertemanan, maupun masyarakat.
Kedua, melihat si miskin dalam konteks situasinya, strategi pekerjaan sosial berpijak pada  prinsip individualisation dan self-determinism yang melihat si miskin secara individual ayng memiliki masalah dan kemampuan unik.
Diterbitkan di: 10 Maret, 2011