Rabu, 01 Juli 2009 14:47 Administrator
Indonesia adalah surga bisnis makanan.
Aneka jenis makanan dari berbagai kota dan daerah, hingga beragam makanan dari
manca negara laku dan memiliki pasar tersendiri di Indonesia. Sebut saja aneka
makanan dari China, India, Turky, Pakistan hingga Lebanon dan Kawasan Timur
Tengah lainnya.
Laris manisnya aneka bisnis makanan tersebut
ternyata tidak dapat dilepaskan dari sifat bangsa Indonesia yang latah dan
mudah mencoba sesuatu masakan atau makanan yang baru. Karena itu, coba
perhatikan gerai-gerai makanan yang telah mapan, selalu secara rutin
menyajikan menu-menu baru, bahkan menyajikan suasana baru yang berbeda di
gerainya.
Selain latah, masyarakat Indonesia ternyata
pemburu makanan enak. Tidak peduli di gang sempit, atau lokasi yang sulit
dijangkau, ia akan memburunya.
Cerita tentang hadirnya orang-orang Jakarta
di gerai Mbah Mo, yang menyajikan Mie Jawa ala Yogya yang enak, meskipun
berada di pedalaman Gunung Kidul, Yogyakarta telah membuktikan hal itu.
Juga membanjirnya pengunjung yang mampir di resto-resto unik di Kawasan Kota
Bandung, saat liburan sekolah tiba.
Rasa enak, tempat yang nyaman, serta
kekhasannya dari sebuah rumah makan atau resto, menjadi cerita menarik yang
sering diperbincangkan.
Inilah rahasia mengapa gerai resto atau rumah
makan yang menyajikan makanan yang lezat dan enak melejit dalam waktu
singkat, karena faktor promosi yang dilakukan secara sukarela oleh para
penggemarnya. Mereka, para pelanggannya bercerita kepada orang-orang terdekat
tentang enaknya makanan yang disajikan, melebihi seorang marketing paling jago
sekalipun. Anda akan tahu dampak yang akan ditimbulkan. Benar-benar resto atau
gerai makanan itu akan kebanjiran pelanggan.
Mudah Memulainya
Tidak dipungkiri bahwa bisnis makanan memang
mudah memulainya. Jangan lagi percaya terhadap mitos bahwa untuk memulai bisnis
makanan anda harus hobby memasak. Bisnis makanan sama dengan mendirikan gerai
bank, fashion shop
atau bahkan toko mainan. Selama di sana ada pasar, anda layak mendirikannya
sebelum orang lain mendahuluinya.
Berbeda dengan bisnis lain yang memerlukan skill khusus, serta SDM
yang spesifik, bisnis makanan tak rumit-rumit amat. Bahan baku cukup banyak
tersedia, SDM juga gampang mencarinya. Anda tinggal mencari tukang masak atau
koki yang jago, resep yang oke, dimana rasanya berbeda dengan gerai lainnya,
dan satu lagi yang penting, menjaga kualitas kenyamanan, baik kenyamanan
lingkungan gerai maupun kenyamanan sosial di gerai anda. Misalnya kebersihan
lingkungan, kebersihan internal gerai anda dan juga kebersihan karyawan secara
keseluruhan. Seorang pebisnis makanan yang telah sukses memberikan tips
terhadap kebersihan karyawan yang melayani pelanggan.
“Berikan seragam dan ID Card kepada karyawan
anda agar pelanggan semakin nyaman. Layani pelanggan begitu ia duduk dan
membaca daftar menu. Jangan biarkan pelanggan berlama-lama tak terlayani
sehingga ia menggerutu. Ingat, ketika ia tidak puas ia tak akan kembali lagi ke
gerai anda, dan ketidapuasan ini akan dikatakan kepada yang lainnya,” ujarnya.
Jangan Takut Gagal
Sebagian besar pebisnis makanan sukses,
bukanlah mereka yang pandai memasak. Mereka mengetahui pasar di bisnis makanan
tak pernah surut. Karena itu, langkah pertama yang dilakukan adalah berani
memulai, dan tidak takut gagal.
Proses menciptakan makanan enak dilakukan
sambil berjalan, dan system pelayanan menyesuaikan kondisi yang ada, demikian
juga dengan jenis makanan. Sebut saja bisnis makanan bakso, membuka rumah
makan menu masakan Padang, Jawa, Manado, Lombok atau Jogya. Menu-menu masakan
seperti Nasi Uduk Betawi kini juga menjadi primadona bisnis makanan. Atau
membuka gerai makanan seperti ayam bakar, pecel lele, bebek goreng, soto, sate,
sop atau lainnya.
Anda tak usah ragu-ragu untuk memulai bisnis
makanan, karena keberhasilan dan kesuksesan dapat diraih sambil belajar di hari
pertama anda berjualan.
Cara Memulai Bisnis
Makanan
Banyak yang bertanya kepada redaksi majalah
WK. Bagaimana memulai bisnis makanan. Apa yang harus dipersiapkan.
Pertama, cobalah pertimbangkan untuk
mengambil franchise
bisnis makanan yang sudah ada, atau mencoba menjajal bisnis kemitraan yang
ditawarkan oleh pemilik merek dan gerai makanan.
Dengan menghadiri pameran franchise atau
membaca prospektus iklan-iklan bisnis makanan di majalah atau Koran, anda dapat
bertukar pikiran dengan owner
bisnis makanan dan mencoba menjalankannya dengan pola
kemitraan atau menjadi franchiseenya.
Namun anda juga boleh mencoba bisnis sendiri dengan menjual produk
makanan orang lain dengan mengambil margin
yang anda kehendaki, lalu menjualnya kembali dengan tempat yang lebih nyaman
dan pelayanan yang menyenangkan.
Sebagian orang menyadari bahwa bisnis makanan
memang memiliki risiko yang besar, kecuali bisnis makanan kering yang tahan
lama. Tetapi ingat, jika anda membuka gerai makanan dan memiliki pasar yang
bagus maka bisnis makanan memiliki keutungan berlipat-lipat.
Jadi jangan takut lagi untuk memulai bisnis
makanan. Lakukan, dan rebut pasar dengan rasa masakan yang enak, pelayanan yang
membahagiakan, serta nyaman.
Masa emas bisnis makanan bukan karena ada
zamannya, tetapi anda sendirilah yang menciptakan kapan masa emas itu berpihak
kepada anda.