Human
resource planning or man power planning has been defined as the process of determining
man power requirement and the means for meeting those requirement in order to
carry out the integrated plans of the organization. (Andrew F. Sikula dalam bukunya Personnel
Administration and Human Resources Management)
(Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara memenuhi kebutuhan tersebut
untuk melaksanakan rencana terpadu organisasi).
Human
resource planning is the process offorecastingfuture human resource needs of an
organization so that steps can be taken to ensure that these needs are met.
(Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel Management)
(Perencanaan sumber daya manusia adalah proses
meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu
yang akan datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa
kebutuhan ini dapat dipenuhi).
Human
resource planning may be described as a process that seeks to ensure that the
right number and kinds of people will he at the right place at the right time
in the future, capable of doing those things that are needs so that the organization
can continue to achieve its goals.
(John B. Miner dan Mary Green Miner dalam bukunya Personnel and Industrial
Relation)
(Perencanaan
sumber daya manusia dapat diuraikan sebagai suatu proses yang berusaha menjamin
jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan tersedia pada tempat yang tepat pada
waktu yang tepat untuk waktu yang akan datang, mampu melakukan hal-hal yang
diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai tujuannya).
Perencanaan Sumber Daya Munusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan
tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien
dalam membantu terwujudnya tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan 1990)
Perencanaan SDM ini untuk menetapkan program
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, darn pemberhentian
karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal tersebut di atas
secara baik dan benar.
Tujuan Perencanuan SDM
1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang
akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini
maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas.
4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat.
5. Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan
karyawan.
6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program
penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau
horizontal) dan pensiun karyawan.
8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
1.
Metode, Informasi, dan Peramalan PSDM
Metode PSDM
Metode PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan.metode
ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas
pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja.
Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar,
misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan
perusahaan.
Metode Ilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM
dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan
peramalan-peramalan (forecasting)
dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relatif kecil karena
segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
Pada metode ilmiah ini, data dan informasinya harus
akurat, serta analisis yang baik dan benar.
Apakah
data dan informasi itu?
Data adalah kejadian-kejadian nyata pada masa lampau,
baik data sekunder maupun data primer.
Informasi adalah hasil proses data serta memberikan
informatif kepada penerimanya.
Information
is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient
and is real or perceived value in current or prospective decisions. (Gordon B. Davis)
(Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima
dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusankeputusan
sekarang atau keputusan-keputusan akan datang).
Perencanaan SDM barn dapat dilakukan dengan baik dan
benar jika informasi tentang job analysis, organisasi, dan situasi persediaan
tenaga kerja diperoleh.
Job Analysis
Job analysis memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan,
standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia,
dan alatalat yang dipergunakan.
Job
description memberikan informasi
tentang tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan.
Job
specification memberikan informasi
tentang kualifikasi-kualifikasi SDM yang akan menjabat suatu jabatan.
Job
evaluation memberikan informasi
mengenai berat-ringannya pekerjaan, risiko pekerjaan, dan gaji jabatan.
Job
enrichment memberikan informasi untuk
memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu yang sifatnya vertikal.
Job
enlargement memberikan informasi
untuk memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya horizontal.
Work
simplification memberikan informasi
untuk spesialisasi pekerjaan, karena perkembangan perusahaan:
Organisasi
Organisasi
memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1. Tujuan yang ingin dicapai, apakah laba atau memberikan
pelayanan.
2. Jenis organisasi, apakah organisasi lini, lini dan
staf, fungsional, atau komite.
3. Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi.
4. Rentang kendali setiap departemen/bagian.
5. Kepemimpinan organisasi, individu, atau kolektif.
6. Jumlah karyawan dan perincian manajerial dan
operasional.
7. Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam
organisasi.
8. Tingkat-tingkat posisi pejabat.
Situasi Persediaan Tenaga Kerja
Situasi
persediaan tenaga kerja memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1. Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM.
2. Jenis jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta
penyebaran atau pemerataan tenaga kerja.
3. Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi pemerintah.
4. Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan SDM.
Apabila
informasi-informasi di atas diperoleh perencana secara lengkap dan akurat maka
perencanaan SDM akan baik dan benar. Jika rencana SDM baik dan benar, realisasi
MSDM akan lancar.
Peramalan
Perencana SDM yang baik adalah jika ia dapat
meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan hasil analisis informasi yang
diperolehnya. Peramalan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang. Apabila
ramalan-ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu baik dan benar, karena la
dapat membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan
peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut.
1. Meramalkan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang
ada.
2. Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga
harus dilaksanakan pelatihan dengan kurikulum yang tepat.
3. Meramalkan kemajuan pendidikan dan peningkatan
kemampuan SDM.
4. Meramalkan kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang
berlainan dan jenis SDM (pria-wanita) pada masa yang akan datang.
5. Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah,
seperti usia, UMR, dan jam kerja.
Gambar 2. Konsep Perencaan SDM
2.
Perencanaan Prosedur dan Rencana SDM
Perencana (Planner)
adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang memproses perencanaan (Planning) yang hasilnya menjadi rencana
(Plan).
Syarat-Syarat
Perencanaan SDM
1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan
direncanakannya.
2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi
tentang SDM.
3. Harus mempunyai pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa
mendatang
5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa
depan.
6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan
perburuhan pemerintah.
Prosedur Perencanaan SDM
1. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM
yang dibutuhkan.
2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
3. Mengelompokkan data dan informasi serta
menganalisisnya.
4. Menetapkan beberapa alternatif.
5. Memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi
rencana.
6. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk
direalisasikan.
Rencana SDM
Rencana SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan
pengarahan karyawan efektifdan efisien dalam melakukan tugas-tugasnya.
Ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain sebagai berikut.
1. Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami
para karyawan.
2. Job
description setiap personel jelas dan
tidak terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja.
3. Kualitas dan kuantitas serta penempatan karyawan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Asas the right man in right place and the
man on the right job.
4. Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja,
saluran perintah, dan tanggung jawab.
5. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi
tujuan, pedoman, dan pola dasarnya tetap.
6. Rencana harus mengatur tentang mutasi
(vertikal-horizontal), peraturan dan sanksi hukuman, pengembangan, cara
penilaian dan yang dinilai, dan lain-lain.
7. Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan
kewajiban para karyawan.
8. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas
pendorong semangat kerja karyawan.
9. Rencana harus dapat digunakan menjadi alat kontrol
yang baik.
10.
Jangka Waktu Rencana
1. Rencana jangka panjang, waktunya lebih dari S tahun,
seperti rencana pensiun dan lain-lain.
2. Rencana waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti
rencana promosi, demosi, dan lain-lain.
3. Rencana jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti
rencana seleksi dan lain lain.
Pentingnya PSDM
PSDM ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan,
dan nasional. Kepentingun Perseorangun
PSDM penting bagi setiap orang karena dengan PSDM la
dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai tujuan atau
cita-cita ini maka kegiatan-kegiatannya akan lebih terarah, efektif, dan
efisien. Selain itu, la dapat menilai seberapa jauh tujuan yang telah
dicapainya setiap periode. Contohnya, rencana pendidikan, karier, ekonomi, dan
lain-lain.
Kepentingan Perusahaan
PSDM ini sangat penting bagi setiap perusahaan
(organisasi) untuk dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna dalani mencapai
tujuan perusahaan. Dengan PSDM kualitas, kuantitas, dan penempatan pegawai
tepat sesuai kebutuhan perusahaan. PSDM perusahaan juga akan dapat menilai
apakah perusahaan maju atau tidak, serta apakah kontrol karyawan dapat
dilakukan.
Kepentingun Nasional
PSDM bagi kepentingan nasional sangat penting karena
kemajuan suatu negara terletak pada keunggulan sumber daya manusianya. Semakin
tinggi mutu SDMnya, kemajuan negara akan semakin cepat pula. Oleh karena itu,
pemerintah harus merencanakan peningkatan mutu SDM supaya pembangunan negara
berjalan lancar dan cepat. Tanpa mutu SDM yang baik, sulit bagi negara untuk
mencapai kemajuan yang cepat. Peningkatan mutu SDM hanya dapat dilakukan dengan
adanya PSDM yang baik dan benar. Misalnya, PSDM di bidang pertambahan penduduk,
kesehatan, pendidikan, dan disiplin.
Kendala-Kendala PSDM
Kendala-kendala
PSDM, antara lain meliputi hal-hal berikut.
1. Standar
Kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat belum ada,
akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan
(prediction) saja yang sifatnya subjekif. Hal ini menjadi kendala yang serius
dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti, seperti informasi energi
mesin. Jadi, PSDM di bidang kemampuannya sulit sekali, sehingga PSDM yang baik
dan benar menghadapi kendala.
2. Manusia (SDM) Makhluk Hidup
Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai
sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit untuk
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tetapi
kurang man melepaskan kemampuannya.
3. Situasi SDM
di kendala proses perencanaan sumber daya manusia yang
baik dan benar. Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung
kebutuhan SDM perusahaan.
4. Kebijaksanaan
Perhuruhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti
kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat
rencana yang baik dan tepat.
Tantangan dalam PSDM bersifat eksternal dan internal.
a. Tantangan Eksternal meliputi bidang ekonomi, sosial
politik, perundang undangan, teknologi, dan persaingan.
b. Tantangan Internal meliputi anggaran, estimasi produk
dan penjualan, usaha, atau kegiatan baru, dan sebagainya.
3.
Perencanaan Fungsi-Fungsi MSDM
Manajemen sumber daya manusia oleh para penulis dibagi
atas beberapa fungsi dengan tujuan sebagai berikut.
a. Analisis pembahasannya sisternatis, teratur, dan baik
sehingga mudah dipahami.
b. Menjadi pedoman bagi manajer dalam melaksanakan
langkah-langkah kepemimpinannya di bidang sumber daya manusia.agar setiap
fungsi MSDM diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu perencanaan terlebih
dahulu.
1. Perencanaan Organisasi
Organisasi sebagai alat dan wadah orang-orang untuk
bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi, efektif, dan harmonis, perlu
direncanakan terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam
pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
- Besar kecilnya organisasi yang dibutuhkan, supaya efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan.
- Tipe organisasi yang paling tepat, apakah organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, atau organisasi komite.
- Hubungan-hubungan dan saluran perintah serta tanggung jawab dalam organisasi.
- Struktur (Organization Chart) dan jumlah departemen/bagiannya.
- Job description untuk setiap jabatan, sehingga tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas dapat dihindarkan.
- Rentang kendall setiap departemen/bagian sesuai.
Apabila perencanaan organisasi baik,
organisasi akan berjalan efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan yang
diinginkan.
2. Perencanaan Pengarahan
Pengarahan SDM perlu direncanakan agar mereka bekerja
giat, efektif, dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. Hal-hal yang
perlu direncanakan dalam pengarahan (directing) SDM, antara lain sebagai
berikut.
- Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
- Delegation qfAuthority, apakah desentralisasi atau sentralisasi authority.
- Cara pelaksanaan komunikasi dan sinibolis komunikasi yang diberikan.
- Alat-alat motivasi dan cara-cara pemberiannya.
- Pengaturan pemberian insentif dan upah insentif.
3. Perencanaan Pengendalian
Pengendalian (controlling) SDM harus direncanakan
sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan pengendalian efektif. Pengendalian harus
mengetahui sedini mungkin terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan
perbaikan.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengendalian,
antara lain sebagai berikut.
- Sistem dan poin-poin yang akan dinilai.
- Periode dan proses pen ilaian yang akan dilakukan.
- Metode penilaian yang akan diterapkan.
- Tindakan hasil penilaian terhadap SDM.
4. Perencanaan Pengadaan
Pengadaan (procurement)
SDM harus direncanakan secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas SDM
sesual dengan kebutuhan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam
pengadaan SDM, antara lain sebagai berikut.
1. Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan
diperlukan.
2. Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya.
3. Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi
yang akan dilakukan.
4. Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang akan
dilakukan.
5. Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan
dilakukan.
5. Perencanaan Pengembangan
Pengembangan (development) SDM harus direncanakan
secara tepat supaya pengembangan dapat meningkatkan produktivitas karyawan masa
kini maupun masa depan.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengembangan
SDM, antara lain sebagai berikut.
- Tujuan dan peserta pengembangan.
- Metode-metode dan kurikulum pengembangan yang akan diberikan.
- Tolok ukur metode pengembangan yang akan diterapkan.
- Dasar penilaian dan unsur-unsur yang dinilai.
- Asas dan dasar-dasar promosi karyawan.
- Biaya-biaya pengembangan yang akan dikeluarkan.
- Penilai dan ruang lingkup penilaian
6. Perencanaan Kompensasi
Kompensasi (compensation)
SDM perlu direncanakan dengan baik, supaya dapat mendorong gairah kerja
karyawan. Hal-hal yang harus direncanakan dalam kompensasi, antara lain sebagai
berikut.
1. Dasar, sistem, dan metode kompensasi yang akan
diberlakukan.
2. Kebijaksanaan kompensasi yang akan diberlakukan.
3. Waktu pembayaran kompensasi yang akan diterapkan.
7. Perencanaan Pengintegrasian
Pengintegrasian perlu direncanakan sebaik-baiknya
supaya karyawan termotivasi. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam
pengintegrasian, antara lain sebagal berikut.
1. Metode pengintegrasian yang akan dilakukan.
2. Alat-alat dan jenis-jenis motivasi yang akan
diberikan.
3. Pemimpin dan kesepakatan kerja bersama.
4. Biaya-biaya untuk alat-alat motivasi yang dikeluarkan.
8. Perencanaan Pemelilraraan
Pemeliharaan (maintenance) perlu direncanakan dengan
baik supaya labor turnover relatif rendah. Hal-hal yang harus direncanakan,
antara lain sebagai berikut.
1. Jenis-jenis kesejahteraan ekonomis yang akan
diberikan.
2. Jenis-jenis kesejahteraan fasilitas yang akan
diberikan.
3. Jenis-jenis kesejahteraan pelayanan yang akan
disediakan.
4. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
5. Cara dan waktu pemberian kesejahteraan.
9. Perencanaan Kedisiplinan
Kedisiplinan sebagai cerminan tanggung jawab karyawan
harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus direncanakannya,
antara lain sebagai berikut.
1. Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi hukuman yang
akan diberikan.
2. Sistem pengawasan yang akan diterapkan.
3. Penyelesaian persaingan konflik yang akan
diberlakukan.
10. Perencanaan Pemberhentian
Pemberhentian (separation) SDM harus direncanakan
dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan kesulitan bag' perusahaan. Karena
cepat atau lambat semua karyawan akan berhenti dengan alasan } ang beraneka
ragam. Setiap karyawan yang berhenti akan membawa biaya (penarikan, seleksi,
pengembangan) yang merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberhentian SDM, antara lain sebagal berikut.
1. Penetapan syarat-syarat status setlap karyawan dalam
perusahaan (tetap, kontrak, percobaan, dan lain-lain).
2. Merencanakan peraturan-peraturan pemberhentian yang
dikaitkan dengan status SDM dan alasan-alasan pernberhentiannya.
3. Merencanakan persyaratan pensiun dan pembayaran uang
pensiun dan atau pesangonnya.
4. Merencanakan prosedur pemberhentian dengan tidak
hormat.
4.
Audit SDM
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi
perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak
harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan
berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi
perusahaan maupun bag] karyawan yang bersangkutan.
Kepentingan
Audit bagi Perusahaan
1. Untuk mengetahui prestasi karyawan.
2. Untuk menetapkan besarnya kompensasi karyawan
bersangkutan.
3. Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
4. Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi
(vertikal atau horizontal) an atau diberhentikan.
5. Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja
sama dengan karyawan lainnya.
Kepentingan Audit bagi SLIM
1. Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin
diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya.
2. Karyawan ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya
lebih baik daripada karyawan lainnya.
3. Untuk kepentingan jasa dan promosinya.
4. Mengakrabkan hubungan para karyawan dengan
pimpinannya.
Tujuan Audit SDM
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja
karyawan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Untuk mengetahul apakah semua karyawan dapat
meyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.
3. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada
setiap karyawan.
4. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau
hukuman kepada setiap karyawan.
5. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal
(promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi
kerja, dan disiplin karyawan.
7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin
dan tindakan perbaikannya dapat dilakukan secepatnya.
8.
Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti pengembangan
(pelatihan pendidikan).
9.Untuk
memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
10.Sebagai
pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan
karyawan di masa datang.
11.Sebagai
dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak,
atau
masih perlu disempurnakan kembali.
Pelaksanaan Audit SDM
Pelaksanaan audit SDM dilakukan oleh atasan langsung
dan manajer urusan SDM, baik secara individual maupun kolektif. Audit SDM
dilakukan secara formal dan informal, baik langsung maupun tidak langsung
(laporan tertulis). Audit formal dilakukan oleh atasan langsung atau orang yang
dapat memberikan sanksi. Audit informal dilakukan oleh masyarakat sehingga
tidak dapat memberikan sanksi, tetapi penilaiannya sangat objektif jadi perlu
diperhatikan penilai formal sebagai masukan. Audit SDM baru ada artinya jika
ada tindak lanjut dari hasilnya. Hal ini perlu supaya karyawan termotivasi
untuk meningkatkan disiplin, semangat kerja, dan perilakunya.
Tindak Lanjut Audit SDM
1. Apabila nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas
jasa (gaji dan atau kesejahteraan karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan
seperti bintang jasa, piagam, dan lain-lain.
2. Jika nilai auditnya kurang/jelek dikenakan hukuman
seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi, dan atau diberhentikan.
Ruang Lingkup Audit SDM
Ruang lingkup audit SDM, cara, sistem, metode
penilaian, dan penilai harus diinformasikan secara jelas kepada karyawan supaya
mereka mengetahuinya.
Ruang lingkup audit SDM, yaitu what, why, where, when, who, and how disingkat 5W + 1 H.
What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku,
kesetiaan, kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang,
potensi akan datang, sifat, dan hasil kerjanya.
Why (kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja
karyawan, kepentingan, pengembangan, dan lain-lain.
Where (di mana) dinilai, di dalam atau di luar pekerjaan.
When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan
secara terus-menerus (informal).
Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan
dari atasan langsungnya, dan atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan.
How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode
tradisional atau metode modern. Metode tradisional seperti ratingscale,
employer comparation, alternative ranking, paired comparation, dan lain-lain.
Metode modern seperti assesment centre dan Management
By Objective atau Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS = MBO).
Pertanyaan
a. Jelaskan kenapa SDM penting?.
b. Gambar dan jelaskan konsep SDM ?.
c. Berikan beberapa definisi dari PSDM ?.
d. Jelaskan dan berikan beberapa alasan kenapa PSDM
sangat penting ?.
e. Jelaskan pendapat D.Yung dan Me Gregor tentang manusia
?.
f. Bagaimana cara meningkatkan daya pikir dan daya fisik
manusia?.
g. Jelaskan mengenai pendekatan mikro dan makro tentang
SDM ?.
h. Kenapa informasi mengenai SDM perlu untuk PSDM?.
i. Informasi apa saja yang diperoleh dari job analysis,
organisasi, dan situasi persediaan SDM?.
j. Gambar dan jelaskan konsep PSDM ?.
k. Apa saja persyaratan perencana PSDM?.
l. Bagaimana prosedur PSDM?.
m.
Apa saja
syarat-syarat rencana SDM yang baik?
n. Apa saja kendala-kendala PSDM?
o. Jelaskan kenapa audit SDM penting!
p. Apa saja tindak lanjut dari audit SDM?
q.
Sebutkan satu
persatu ruang lingkup audit SDM!
r.Sebutkan dan jelaskan bagaimana PSDM untuk fungsi
MSDM!
s. Bagaimana hubungan PSDM dengan audit SDM?
t. Siapa yang harus bertanggung jawab tentang PSDM?
u. Kenapa audit SDM.