Selamat Datang Pada Web Dr. Priyono, MM yang merupakan terobosan baru untuk kelanjaran dan keberlangsungan sebuah proses pembelajaran bagi Mahasiswa UNIPA Surabaya…!!!! Priyono is The Best Lecturers: Pertemuan kuliah berkutnya mata kuliah MSDM II

Senin, 20 Februari 2012

Pertemuan kuliah berkutnya mata kuliah MSDM II

Human resource planning or man power planning has been defined as the process of determining man power requirement and the means for meeting those requirement in order to carry out the integrated plans of the organization. (Andrew F. Sikula dalam bukunya Personnel Administration and Human Resources Management)
(Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara memenuhi kebutuhan tersebut untuk melaksanakan rencana terpadu organisasi).
Human resource planning is the process offorecastingfuture human resource needs of an organization so that steps can be taken to ensure that these needs are met. (Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel Management)
(Perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat di­penuhi).
Human resource planning may be described as a process that seeks to ensure that the right number and kinds of people will he at the right place at the right time in the future, capable of doing those things that are needs so that the organi­zation can continue to achieve its goals. (John B. Miner dan Mary Green Miner dalam bukunya Personnel and Industrial Relation)
(Perencanaan sumber daya manusia dapat diuraikan sebagai suatu proses yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan tersedia pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang akan datang, mampu melaku­kan hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai tujuannya).
Perencanaan Sumber Daya Munusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan 1990)
Perencanaan SDM ini untuk menetapkan program pengorganisasian, peng­arahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, darn pemberhentian karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal tersebut di atas secara baik dan benar.
Tujuan Perencanuan SDM
1.      Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
2.      Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
3.      Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelak­sanaan tugas.
4.      Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat.
5.      Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.
6.      Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
7.      Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun karyawan.
8.      Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
1.      Metode, Informasi, dan Peramalan PSDM
Metode PSDM
Metode PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan.metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja.
Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode Ilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan-peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relatif kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
Pada metode ilmiah ini, data dan informasinya harus akurat, serta analisis yang baik dan benar.
Apakah data dan informasi itu?
Data adalah kejadian-kejadian nyata pada masa lampau, baik data sekunder maupun data primer.
Informasi adalah hasil proses data serta memberikan informatif kepada pene­rimanya.
Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is real or perceived value in current or prospective decisions. (Gordon B. Davis)
(Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusan­keputusan sekarang atau keputusan-keputusan akan datang).
Perencanaan SDM barn dapat dilakukan dengan baik dan benar jika informasi tentang job analysis, organisasi, dan situasi persediaan tenaga kerja diperoleh.
Job Analysis
Job analysis memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia, dan alat­alat yang dipergunakan.
Job description memberikan informasi tentang tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan.
Job specification memberikan informasi tentang kualifikasi-kualifikasi SDM yang akan menjabat suatu jabatan.
Job evaluation memberikan informasi mengenai berat-ringannya pekerjaan, risiko pekerjaan, dan gaji jabatan.
Job enrichment memberikan informasi untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu yang sifatnya vertikal.
Job enlargement memberikan informasi untuk memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya horizontal.
Work simplification memberikan informasi untuk spesialisasi pekerjaan, karena perkembangan perusahaan:
Organisasi
Organisasi memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1.      Tujuan yang ingin dicapai, apakah laba atau memberikan pelayanan.
2.      Jenis organisasi, apakah organisasi lini, lini dan staf, fungsional, atau komite.
3.      Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi.
4.      Rentang kendali setiap departemen/bagian.
5.      Kepemimpinan organisasi, individu, atau kolektif.
6.      Jumlah karyawan dan perincian manajerial dan operasional.
7.      Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam organisasi.
8.      Tingkat-tingkat posisi pejabat.
Situasi Persediaan Tenaga Kerja
Situasi persediaan tenaga kerja memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1.      Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM.
2.      Jenis jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran atau pemerataan tenaga kerja.
3.      Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi pemerintah.
4.      Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan SDM.
Apabila informasi-informasi di atas diperoleh perencana secara lengkap dan akurat maka perencanaan SDM akan baik dan benar. Jika rencana SDM baik dan benar, realisasi MSDM akan lancar.
Peramalan
Perencana SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan hasil analisis informasi yang diperolehnya. Pera­malan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang. Apabila ramalan-ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu baik dan benar, karena la dapat membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut.
1.      Meramalkan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
2.      Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus dilaksanakan pelatihan dengan kurikulum yang tepat.
3.      Meramalkan kemajuan pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
4.      Meramalkan kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan jenis SDM (pria-wanita) pada masa yang akan datang.
5.      Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti usia, UMR, dan jam kerja.
 


Gambar 2. Konsep Perencaan SDM
2.      Perencanaan Prosedur dan Rencana SDM
Perencana (Planner) adalah orang, baik individu maupun kelompok, yang memproses perencanaan (Planning) yang hasilnya menjadi rencana (Plan).
Syarat-Syarat Perencanaan SDM
1.      Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
2.      Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
3.      Harus mempunyai pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
4.      Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang
5.      Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
6.      Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
Prosedur Perencanaan SDM
1.      Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
2.      Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
3.      Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
4.      Menetapkan beberapa alternatif.
5.      Memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana.
6.      Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Rencana SDM
Rencana SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan pengarahan karyawan efektifdan efisien dalam melakukan tugas-tugasnya. Ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain sebagai berikut.
1.      Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para karyawan.
2.      Job description setiap personel jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja.
3.      Kualitas dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Asas the right man in right place and the man on the right job.
4.      Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah, dan tanggung jawab.
5.      Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman, dan pola dasarnya tetap.
6.      Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertikal-horizontal), peraturan dan sanksi hukuman, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan lain­-lain.
7.      Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan.
8.      Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja karyawan.
9.      Rencana harus dapat digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
10.   
Jangka Waktu Rencana
1.      Rencana jangka panjang, waktunya lebih dari S tahun, seperti rencana pensiun dan lain-lain.
2.      Rencana waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti rencana promosi, demosi, dan lain-lain.
3.      Rencana jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti rencana seleksi dan lain lain.
Pentingnya PSDM
PSDM ini perlu untuk kepentingan perseorangan, perusahaan, dan nasional. Kepentingun Perseorangun
PSDM penting bagi setiap orang karena dengan PSDM la dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai tujuan atau cita-cita ini maka kegiatan-kegiatannya akan lebih terarah, efektif, dan efisien. Selain itu, la dapat menilai seberapa jauh tujuan yang telah dicapainya setiap periode. Contohnya, rencana pendidikan, karier, ekonomi, dan lain-lain.
Kepentingan Perusahaan
PSDM ini sangat penting bagi setiap perusahaan (organisasi) untuk dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna dalani mencapai tujuan perusahaan. Dengan PSDM kualitas, kuantitas, dan penempatan pegawai tepat sesuai kebutuhan perusahaan. PSDM perusahaan juga akan dapat menilai apakah perusahaan maju atau tidak, serta apakah kontrol karyawan dapat dilakukan.
Kepentingun Nasional
PSDM bagi kepentingan nasional sangat penting karena kemajuan suatu negara terletak pada keunggulan sumber daya manusianya. Semakin tinggi mutu SDM­nya, kemajuan negara akan semakin cepat pula. Oleh karena itu, pemerintah harus merencanakan peningkatan mutu SDM supaya pembangunan negara berjalan lancar dan cepat. Tanpa mutu SDM yang baik, sulit bagi negara untuk mencapai kemajuan yang cepat. Peningkatan mutu SDM hanya dapat dilakukan dengan adanya PSDM yang baik dan benar. Misalnya, PSDM di bidang pertambahan penduduk, kesehatan, pendidikan, dan disiplin.
Kendala-Kendala PSDM
Kendala-kendala PSDM, antara lain meliputi hal-hal berikut.
1.      Standar Kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediction) saja yang sifatnya subjekif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti, seperti informasi energi mesin. Jadi, PSDM di bidang kemampuannya sulit sekali, sehingga PSDM yang baik dan benar menghadapi kendala.
2.      Manusia (SDM) Makhluk Hidup
Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit untuk memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tetapi kurang man melepaskan kemampuannya.
3.      Situasi SDM
di kendala proses perencanaan sumber daya manusia yang baik dan benar. Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuh­an SDM perusahaan.
4.      Kebijaksanaan Perhuruhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.
Tantangan dalam PSDM bersifat eksternal dan internal.
a.       Tantangan Eksternal meliputi bidang ekonomi, sosial politik, perundang­ undangan, teknologi, dan persaingan.
b.      Tantangan Internal meliputi anggaran, estimasi produk dan penjualan, usaha, atau kegiatan baru, dan sebagainya.
3.      Perencanaan Fungsi-Fungsi MSDM
Manajemen sumber daya manusia oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi dengan tujuan sebagai berikut.
a.       Analisis pembahasannya sisternatis, teratur, dan baik sehingga mudah dipahami.
b.      Menjadi pedoman bagi manajer dalam melaksanakan langkah-langkah kepe­mimpinannya di bidang sumber daya manusia.agar setiap fungsi MSDM diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu peren­canaan terlebih dahulu.
1.      Perencanaan Organisasi
Organisasi sebagai alat dan wadah orang-orang untuk bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi, efektif, dan harmonis, perlu direncanakan terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
  1. Besar kecilnya organisasi yang dibutuhkan, supaya efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan.
  2. Tipe organisasi yang paling tepat, apakah organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, atau organisasi komite.
  3. Hubungan-hubungan dan saluran perintah serta tanggung jawab dalam organi­sasi.
  4. Struktur (Organization Chart) dan jumlah departemen/bagiannya.
  5. Job description untuk setiap jabatan, sehingga tumpang tindih dalam pelak­sanaan tugas dapat dihindarkan.
  6. Rentang kendall setiap departemen/bagian sesuai.
Apabila perencanaan organisasi baik, organisasi akan berjalan efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan yang diinginkan.
2.      Perencanaan Pengarahan
Pengarahan SDM perlu direncanakan agar mereka bekerja giat, efektif, dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengarahan (directing) SDM, antara lain sebagai berikut.
  1. Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.
  2. Delegation qfAuthority, apakah desentralisasi atau sentralisasi authority.
  3. Cara pelaksanaan komunikasi dan sinibolis komunikasi yang diberikan.
  4. Alat-alat motivasi dan cara-cara pemberiannya.
  5. Pengaturan pemberian insentif dan upah insentif.
3.      Perencanaan Pengendalian
Pengendalian (controlling) SDM harus direncanakan sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan pengendalian efektif. Pengendalian harus mengetahui sedini mungkin terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengendalian, antara lain sebagai berikut.
  1. Sistem dan poin-poin yang akan dinilai.
  2. Periode dan proses pen ilaian yang akan dilakukan.
  3. Metode penilaian yang akan diterapkan.
  4. Tindakan hasil penilaian terhadap SDM.
4.      Perencanaan Pengadaan
Pengadaan (procurement) SDM harus direncanakan secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas SDM sesual dengan kebutuhan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, antara lain sebagai berikut.
1.      Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan.
2.      Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya.
3.      Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan.
4.      Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang akan dilakukan.
5.      Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan dilakukan.
5.      Perencanaan Pengembangan
Pengembangan (development) SDM harus direncanakan secara tepat supaya pengembangan dapat meningkatkan produktivitas karyawan masa kini maupun masa depan.
Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengembangan SDM, antara lain sebagai berikut.
  1. Tujuan dan peserta pengembangan.
  2. Metode-metode dan kurikulum pengembangan yang akan diberikan.
  3. Tolok ukur metode pengembangan yang akan diterapkan.
  4. Dasar penilaian dan unsur-unsur yang dinilai.
  5. Asas dan dasar-dasar promosi karyawan.
  6. Biaya-biaya pengembangan yang akan dikeluarkan.
  7. Penilai dan ruang lingkup penilaian
6.      Perencanaan Kompensasi
Kompensasi (compensation) SDM perlu direncanakan dengan baik, supaya dapat mendorong gairah kerja karyawan. Hal-hal yang harus direncanakan dalam kompensasi, antara lain sebagai berikut.
1.      Dasar, sistem, dan metode kompensasi yang akan diberlakukan.
2.      Kebijaksanaan kompensasi yang akan diberlakukan.
3.      Waktu pembayaran kompensasi yang akan diterapkan.
7.      Perencanaan Pengintegrasian
Pengintegrasian perlu direncanakan sebaik-baiknya supaya karyawan termo­tivasi. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengintegrasian, antara lain sebagal berikut.
1.      Metode pengintegrasian yang akan dilakukan.
2.      Alat-alat dan jenis-jenis motivasi yang akan diberikan.
3.      Pemimpin dan kesepakatan kerja bersama.
4.      Biaya-biaya untuk alat-alat motivasi yang dikeluarkan.
8.      Perencanaan Pemelilraraan
Pemeliharaan (maintenance) perlu direncanakan dengan baik supaya labor turnover relatif rendah. Hal-hal yang harus direncanakan, antara lain sebagai berikut.
1.      Jenis-jenis kesejahteraan ekonomis yang akan diberikan.
2.      Jenis-jenis kesejahteraan fasilitas yang akan diberikan.
3.      Jenis-jenis kesejahteraan pelayanan yang akan disediakan.
4.      Biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
5.      Cara dan waktu pemberian kesejahteraan.
9.      Perencanaan Kedisiplinan
Kedisiplinan sebagai cerminan tanggung jawab karyawan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus direncanakannya, antara lain sebagai berikut.
1.      Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi hukuman yang akan diberikan.
2.      Sistem pengawasan yang akan diterapkan.
3.      Penyelesaian persaingan konflik yang akan diberlakukan.
10.  Perencanaan Pemberhentian
Pemberhentian (separation) SDM harus direncanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan kesulitan bag' perusahaan. Karena cepat atau lambat semua karyawan akan berhenti dengan alasan } ang beraneka ragam. Setiap karyawan yang berhenti akan membawa biaya (penarikan, seleksi, pengembangan) yang merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberhentian SDM, antara lain sebagal berikut.
1.      Penetapan syarat-syarat status setlap karyawan dalam perusahaan (tetap, kontrak, percobaan, dan lain-lain).
2.      Merencanakan peraturan-peraturan pemberhentian yang dikaitkan dengan status SDM dan alasan-alasan pernberhentiannya.
3.      Merencanakan persyaratan pensiun dan pembayaran uang pensiun dan atau pesangonnya.
4.      Merencanakan prosedur pemberhentian dengan tidak hormat.
4.    Audit SDM
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi perusahaan maupun bag] karyawan yang bersangkutan.
Kepentingan Audit bagi Perusahaan
1.      Untuk mengetahui prestasi karyawan.
2.      Untuk menetapkan besarnya kompensasi karyawan bersangkutan.
3.      Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
4.      Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertikal atau horizontal) an atau diberhentikan.
5.      Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya.
Kepentingan Audit bagi SLIM
1.      Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya.
2.      Karyawan ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik daripada karya­wan lainnya.
3.      Untuk kepentingan jasa dan promosinya.
4.      Mengakrabkan hubungan para karyawan dengan pimpinannya.
Tujuan Audit SDM
1.      Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.      Untuk mengetahul apakah semua karyawan dapat meyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.
3.      Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
4.      Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.
5.      Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertikal (promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
6.      Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan disiplin karyawan.
7.      Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini mungkin dan tindakan perbaik­annya dapat dilakukan secepatnya.
8. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti pengembangan
    (pelatihan pendidikan).
9.Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai mereka.
10.Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan seleksi penerimaan
     karyawan di masa datang.
11.Sebagai dasar penilaian kembali rencana SDM apakah sudah baik atau tidak,
     atau masih perlu disempurnakan kembali.
Pelaksanaan Audit SDM
Pelaksanaan audit SDM dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, baik secara individual maupun kolektif. Audit SDM dilakukan secara formal dan informal, baik langsung maupun tidak langsung (laporan tertulis). Audit formal dilakukan oleh atasan langsung atau orang yang dapat memberikan sanksi. Audit informal dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak dapat memberikan sanksi, tetapi penilaiannya sangat objektif jadi perlu diperhatikan penilai formal sebagai masukan. Audit SDM baru ada artinya jika ada tindak lanjut dari hasilnya. Hal ini perlu supaya karyawan termotivasi untuk meningkatkan disiplin, semangat kerja, dan perilakunya.
Tindak Lanjut Audit SDM
1.      Apabila nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa (gaji dan atau kesejahteraan karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang jasa, piagam, dan lain-lain.
2.      Jika nilai auditnya kurang/jelek dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi, dan atau diberhentikan.
Ruang Lingkup Audit SDM
Ruang lingkup audit SDM, cara, sistem, metode penilaian, dan penilai harus diinformasikan secara jelas kepada karyawan supaya mereka mengetahuinya.
Ruang lingkup audit SDM, yaitu what, why, where, when, who, and how disingkat 5W + 1 H.
What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan hasil kerjanya.
Why (kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepen­tingan, pengembangan, dan lain-lain.
Where (di mana) dinilai, di dalam atau di luar pekerjaan.
When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara terus-menerus (informal).
Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan langsung­nya, dan atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan.
How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern. Metode tradisional seperti ratingscale, employer comparation, alternative ranking, paired comparation, dan lain-lain.
Metode modern seperti assesment centre dan Management By Objective atau Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS = MBO).
Pertanyaan
a.    Jelaskan kenapa SDM penting?.
b.    Gambar dan jelaskan konsep SDM ?.
c.    Berikan beberapa definisi dari PSDM ?.
d.    Jelaskan dan berikan beberapa alasan kenapa PSDM sangat penting ?.
e.    Jelaskan pendapat D.Yung dan Me Gregor tentang manusia ?.
f.       Bagaimana cara meningkatkan daya pikir dan daya fisik manusia?.
g.    Jelaskan mengenai pendekatan mikro dan makro tentang SDM ?.
h.    Kenapa informasi mengenai SDM perlu untuk PSDM?.
i. Informasi apa saja yang diperoleh dari job analysis, organisasi, dan situasi persediaan SDM?.
j. Gambar dan jelaskan konsep PSDM ?.
k.   Apa saja persyaratan perencana PSDM?.
l. Bagaimana prosedur PSDM?.
m.                     Apa saja syarat-syarat rencana SDM yang baik?
n.   Apa saja kendala-kendala PSDM?
o.   Jelaskan kenapa audit SDM penting!
p.   Apa saja tindak lanjut dari audit SDM?
q.                       Sebutkan satu persatu ruang lingkup audit SDM!
r.Sebutkan dan jelaskan bagaimana PSDM untuk fungsi MSDM!
s.    Bagaimana hubungan PSDM dengan audit SDM?
t. Siapa yang harus bertanggung jawab tentang PSDM?
u.   Kenapa audit SDM.